Wednesday, October 3, 2012

KOMUNIKASI NON VERBAL


KOMUNIKASI NON-VERBAL

Komunikasi merupakan sebuah proses interaksi social antara 2 atau lebih individu yang mencoba saling mempengaruhi dalam hal ide, sikap, pengetahuan dan tingkah laku. Komunikasi juga di definisikan sebagai proses memberitahukan dan menyebarkan pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi, agar hal-hal yang di beritahukan itu menjadi milik bersama.
Komunikasi itu terdiri dari 2 jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal merupakan proses komunikasi melalui bahasa dan kata-kata yang di ucapkan. Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Lalu menggunakan apa ya…??? Pada komunikasi non verbal ternyata merupakan suatu bentuk dasar atau bentuk yang paling dasar dalam berkomunikasi. Kok bisa…??? Karena dalam komunikasi non verbal selain yang digunakan gerakan isyarat dan bahasa tubuh, juga melibatkan ekspresi wajah dan kontak mata serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi dan gaya berbicara. Bahkan ahli Antroplogi mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata ditemukan, komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body language).  Contoh penggunaannya dalam keseharian bisa kita lihat, orang akan cenderung membelalakkan mata atau akan mengepalkan tangannya sebagai isyarat bahwa dia sedang marah, atau orang akan menganggukkan kepalanya sebagai isyarat bahwa dia setuju akan seseuatu, dan masih banyak lagi lainnya.

JENIS-JENIS PESAN  NON VERBAL

Duncan (dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan beberapa jenis pesan non verbal, yaitu :
1.    Pesan Kinesik
Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti. Pesan kinesik ini sendiri dibagi lagi menjadi :
·         Pesan Fasial
Pesan ini menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Dan berdasarkan penelitian, ternyata wajah menyampaikan minimal sepuluh makna, yaitu : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban dan tekad.

·         Pesan Gestural
Pesan ini di tunjukkan melalui gerakan sebagian anggota badan kita seperti mata dan tangan yang biasa digunakan untuk menggantikan suatu kata/frasa. Misalnya mengangguk untuk mengatakan “iya”, memukul meja untuk menandakan kemarahan, dan lain-lain.
·         Pesan Postural
Pesan ini berkaitan dengan keseluruhan anggota badan. Misalnya postur yang condong ke arah lawan bicara menunjukkan kesukaan atau penilaian positif, dan sebagainya.
2.    Pesan Proksemik
Proksemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat bicara, atau lokasi posisi anda berada. Pengaturan jarak ini menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban anda dengan orang lain, menunjukkan besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian anda terhadap orang lain, selain juga untuk menunjukkan symbol social.
3.    Pesan Artifaktual
Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image, pakaian, kosmetik, dll. Misalnya dengan pakaian yang kita kenakan akan dapat membantu orang lain untuk mengetahui identitas diri kita, menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku kita, dan bagaimana orang lain sepatutnya memperlakukan kita.
4.    Pesan Paralinguistik
Pesan ini merupakan unsure non verbal dalam suatu ucapan yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
5.    Pesan Sentuhan
Berbagai pesan atau perasaan dapat disampaikan melalui sentuhan. Sentuhan dapat termasuk bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik perasaan positif maupun negative.

FUNGSI PESAN NON VERBAL
Rakhmat (1985) menjelaskan bahwa komunikasi non verbal memiliki beberapa fungsi, antara lain :
1.    Repetisi
Repetisi digunakan untuk mengulang kembali gagasan yang di sajikan secara verbal. Misalnya : anda akan menganggunggkan kepala ketika mengatakan “iya”, atau menggelengkan kepala ketika mengatakan “tidak”, atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) kemana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.
2.    Substitusi
Substitusi digunakan untuk menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun seseorang bisa menepuk-nepuk pundak temannya sebagai tanda memberi dukungan.
3.    Kontradiksi
Berfungsi untuk menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain pada pesan verbal. Misalnya anda memuji prestasi yang di capai seorang teman sambil mencibirkan bibir.
4.    Komplemen
Berfungsi untuk melengkapi dan memperkaya makna pesan non verbal. Misalnya air muka seseorang menunjukkan tingkat kesedihan yang sangat dalam yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata.
5.    Aksentuasi
Berfungsi mengaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya saat kuliah sudah waktunya berakhir, anda akan berkali-kali melihat jam tangan anda sehingga dosen mengakhiri kuliahnya.

VARIASI BUDAYA DALAM KOMUNIKASI NON VERBAL

Pemberian arti terhadap kode non verbal sangat di pengaruhi oleh system social budaya dari masyarakat yang menggunakannya. Misalnya saja meludah di depan orang dipandang sebagai perbuatan kurang terpuji oleh masyarakat Asia. Atau contoh lainnya seperti orang yang cenderung menghindari kontak mata saat berbicara bila di Amerika Serikat itu sangat penting karena menunjukkan kepercayaan, sementara bila di Oriental justru cenderung menghindari kontak mata.

Diperoleh dari : http://id.wikipedia.org/wiki/komunikasi _nonverbal; http://www.kursikayu.com/2011/06/komunikasi-non-verbal.html; http://id.shvoong.com/businesspmanagement/investing/2100729-definisi komunikasi non verbal.

No comments:

Post a Comment