KOMUNIKASI NON-VERBAL
Komunikasi
merupakan sebuah proses interaksi social antara 2 atau lebih individu yang
mencoba saling mempengaruhi dalam hal ide, sikap, pengetahuan dan tingkah laku.
Komunikasi juga di definisikan sebagai proses memberitahukan dan menyebarkan
pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi, agar
hal-hal yang di beritahukan itu menjadi milik bersama.
Komunikasi
itu terdiri dari 2 jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
Komunikasi verbal merupakan proses komunikasi melalui bahasa dan kata-kata yang
di ucapkan. Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan
disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Lalu menggunakan apa ya…??? Pada
komunikasi non verbal ternyata merupakan suatu bentuk dasar atau bentuk yang
paling dasar dalam berkomunikasi. Kok bisa…??? Karena dalam komunikasi non
verbal selain yang digunakan gerakan isyarat dan bahasa tubuh, juga melibatkan
ekspresi wajah dan kontak mata serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan,
kualitas suara, gaya emosi dan gaya berbicara. Bahkan ahli Antroplogi
mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata ditemukan, komunikasi terjadi melalui
gerakan badan atau bahasa tubuh (body language). Contoh penggunaannya dalam keseharian bisa
kita lihat, orang akan cenderung membelalakkan mata atau akan mengepalkan
tangannya sebagai isyarat bahwa dia sedang marah, atau orang akan menganggukkan
kepalanya sebagai isyarat bahwa dia setuju akan seseuatu, dan masih banyak lagi
lainnya.
JENIS-JENIS
PESAN NON VERBAL
Duncan
(dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan beberapa jenis pesan non verbal, yaitu :
1. Pesan
Kinesik
Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan gerakan
tubuh yang berarti. Pesan kinesik ini sendiri dibagi lagi menjadi :
·
Pesan Fasial
Pesan ini menggunakan air muka untuk menyampaikan makna
tertentu. Dan berdasarkan penelitian, ternyata wajah menyampaikan minimal
sepuluh makna, yaitu : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan,
kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban dan tekad.
·
Pesan Gestural
Pesan ini di tunjukkan melalui gerakan sebagian anggota
badan kita seperti mata dan tangan yang biasa digunakan untuk menggantikan
suatu kata/frasa. Misalnya mengangguk untuk mengatakan “iya”, memukul meja
untuk menandakan kemarahan, dan lain-lain.
·
Pesan Postural
Pesan ini berkaitan dengan keseluruhan anggota badan.
Misalnya postur yang condong ke arah lawan bicara menunjukkan kesukaan atau
penilaian positif, dan sebagainya.
2. Pesan
Proksemik
Proksemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang anda
gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat bicara, atau
lokasi posisi anda berada. Pengaturan jarak ini menentukan seberapa jauh atau
seberapa dekat tingkat keakraban anda dengan orang lain, menunjukkan besar
penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian anda terhadap orang lain,
selain juga untuk menunjukkan symbol social.
3. Pesan
Artifaktual
Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image,
pakaian, kosmetik, dll. Misalnya dengan pakaian yang kita kenakan akan dapat
membantu orang lain untuk mengetahui identitas diri kita, menunjukkan kepada
orang lain bagaimana perilaku kita, dan bagaimana orang lain sepatutnya
memperlakukan kita.
4. Pesan
Paralinguistik
Pesan ini merupakan unsure non verbal dalam suatu ucapan
yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau
lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
5. Pesan
Sentuhan
Berbagai pesan atau perasaan dapat disampaikan melalui
sentuhan. Sentuhan dapat termasuk bersalaman, menggenggam tangan, berciuman,
sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Sentuhan juga
dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik perasaan
positif maupun negative.
FUNGSI
PESAN NON VERBAL
Rakhmat
(1985) menjelaskan bahwa komunikasi non verbal memiliki beberapa fungsi, antara
lain :
1. Repetisi
Repetisi digunakan untuk mengulang kembali gagasan yang
di sajikan secara verbal. Misalnya : anda akan menganggunggkan kepala ketika
mengatakan “iya”, atau menggelengkan kepala ketika mengatakan “tidak”, atau
menunjukkan arah (dengan telunjuk) kemana seseorang harus pergi untuk menemukan
WC.
2. Substitusi
Substitusi digunakan untuk menggantikan lambang-lambang
verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun seseorang bisa menepuk-nepuk pundak
temannya sebagai tanda memberi dukungan.
3. Kontradiksi
Berfungsi untuk menolak pesan verbal atau memberi makna
yang lain pada pesan verbal. Misalnya anda memuji prestasi yang di capai
seorang teman sambil mencibirkan bibir.
4. Komplemen
Berfungsi untuk melengkapi dan memperkaya makna pesan non
verbal. Misalnya air muka seseorang menunjukkan tingkat kesedihan yang sangat
dalam yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata.
5. Aksentuasi
Berfungsi mengaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya.
Misalnya saat kuliah sudah waktunya berakhir, anda akan berkali-kali melihat
jam tangan anda sehingga dosen mengakhiri kuliahnya.
VARIASI
BUDAYA DALAM KOMUNIKASI NON VERBAL
Pemberian
arti terhadap kode non verbal sangat di pengaruhi oleh system social budaya
dari masyarakat yang menggunakannya. Misalnya saja meludah di depan orang
dipandang sebagai perbuatan kurang terpuji oleh masyarakat Asia. Atau contoh
lainnya seperti orang yang cenderung menghindari kontak mata saat berbicara
bila di Amerika Serikat itu sangat penting karena menunjukkan kepercayaan,
sementara bila di Oriental justru cenderung menghindari kontak mata.
Diperoleh
dari : http://id.wikipedia.org/wiki/komunikasi _nonverbal; http://www.kursikayu.com/2011/06/komunikasi-non-verbal.html; http://id.shvoong.com/businesspmanagement/investing/2100729-definisi
komunikasi non verbal.
No comments:
Post a Comment